RSS

Pemkab tetapkan status Ciamis waspada bencana

Sindonews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis menetapkan sebanyak 36 di wilayah Kabupaten Ciamis dalam kondisi waspada bencana alam. Ancaman bencana terhadap 36 kecamatan di Ciamis, yaitu bencana alam longsor, banjir, angin puting beliung dan pergerakan tanah atau tanah amblas.
 
Bupati Ciamis Engkon Komara mengatakan, belakangan pihaknya banyak menerima laporan bencana alam dari sejumlah daerah di Kabupaten Ciamis. Kebanyakan, laporan yang diterima yaitu bencana alama longsor dan angin kencang. 

"Atas serangkaian kejadian bencana itu, kami menetapkan satatus Kabupaten Ciamis waspada bencana,” ujar Engkon usai membuka peringatan Hari Ibu di Gedung Puspita GOW Kabupaten Ciamis, Kamis (13/12/2012).
 
Engkon mengatakan, sebenarnya bencana alam di Kabupaten Ciamis sudah mendekati siaga, namun sampai saat ini belum sampai siaga total sehingga statusnya yaitu waspada bencana alam. 

“Kami meminta seluruh masyarakat di Kabupaten Ciamis, khususnya di wilayah Ciamis Utara yang rawan terancam bencana alam longsor dan Ciamis Selatan yang rawan bencana Banjir, sejak saat ini untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana,” terang Engkon.
 
Engkon mengakui, untuk 2012 alokasi anggaran bencana alam hanya teralokasikan Rp1,5 miliar, sehingga pada akhir tahun ini alokasi dana tidak tersangka atau dana bencana alam sudah habis. 

“Sebagai pengalaman pada 2013 mendatang, kami sudha mengalokasikan dana bencana alam lebih besar dari saat ini. Nilainya mencapai Rp10 miliar,” terang Engkon.
 
Sementara itu, akibat hujan deras sebuah tebing di Dusun Nagerang RT02/04, Desa Gerba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis longsor akibat tidak kuat menahan beban. Tebing sepanjang 150 meter dengan ketinggian 50 meter itu longsor menimpa bantaran Sungai Cibulan. 

Akibat peristiwa itu, air Sungai Cibulan meluap dan merendam areal pesawahan dan kolam ikan milik warga setempat.
 
Selain mengakibatkan kerugian berupa areal petanian dan budidaya ikan, tebing longsor juga mengancam enam unit rumah warga yang berada hanya beberapa meter dari lokasi longsor. 

“Untuk sementara, kami sebanyak enam kepala keluarga (KK) mengungsi ke rumah tetangga terdekat,” terang Dudung.

0 komentar:

Posting Komentar