RSS

Kesadaran Masyarakat Terhadap Produk Syariah Masih Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat terhadap produk industri keuangan syariah masih rendah. Padahal populasi masyarakat Muslim di Indonesia mencapai 206 juta jiwa. 

Anggota Komisi XI DPR Nusron Wahid menjelaskan, kondisi ini membuat penetrasi industri keuangan syariah masih rendah. Selain itu, kondisi ini juga disebabkan oleh belum optimalnya mobilisasi dana dan dukungan infrastruktur. 

"Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa pasar keuangan syariah masih dalam tahap pertumbuhan," kata  dalam paparannya pada Islamic Finance Conference, Senin (25/11/2013).

Nusron menilai, nilai kapitalisasi pasar perbankan syariah Indonesia yang sebesar Rp 2,763 triliun dapat diakatakan belum mencapai titik yang ideal. Hal ini, kata dia, karena jumlah penduduk muslim Indonesia mencapai 151,79 persen dibanding jumlah muslim di Timur Tengah. 

Bila dilihat dari produknya, Indonesia harus berani dalam melakukan riset keaslian syariah dan menghapus anggapan bahwa syariah pada dasarnya sama dengan konvensional. Nusron mengungkapkan produk baru syariah yang dibuat seharusnya merupakan produk yang dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.

"Terkait peningkatan penetrasi, industri keuangan syariah harus meningkatkancapacity building, sumber daya manusia lebih transparan, pelayanan yang efektif dan efisien serta mengedepankan unsur taa'wun (tolong-menolong)," jelas Nusron.

Dalam membangun interkoneksi keuangan syariah, kata dia, DPR harus membuat regulasi, melakukan sosialisasi pembangunan interkoneksi, penjaminan, dan melakukan pengawalan atas program.

Di samping itu, pemerintah, OJK, asosiasi, dan masyarakat pun perlu memperhatikan edukasi keuangan, peningkatan akses dari sisi eligibilitas, regulasi, dan peningkatan saluran jasa keuangan.

0 komentar:

Posting Komentar