CIAMIS, (PRLM).- Sebanyak 24 kecamatan di Kab. Ciamis dinyatakan rawan longsor oleh Pemkab Ciamis. Karena itu, para camat di 24 kecamatan tersebut diharapkan hati-hati karena sewaktu-waktu longsor bisa saja terjadi seperti di Gunungsawal yang menimpa Cihaurbeuti baru-baru ini.
Ke- 24 kecamatan yang dinyatakan rawan longsor tersebut, tersebar di seluruh wilayah Ciamis di utara, selatan, barat dan timur. Penyebab rawan, bukan karena ada penjarahan hutan, tetapi karena kontur tanah di Ciamis memang seperti itu ditambah buruknya cuaca sekarang.
Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Ciamis Drs. H.Tahyadi A Satibi kepada “PRLM”, usai menerima bantuan dari warga Sukamaju, Cihaurbeuti yang tinggal di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, Rabu (6/4) di Pendopo Kabupaten Ciamis. Bantuan dari warga Sukamaju yang menamakan diri “Reflika Sukamaju” tersebut berupa 500 dus mie dan satu ton beras.
Menurut Tahyadi, melihat besarnya potensi longsot tersebut, Bupati Ciamis Engkon Komara sudah mengeluarkan perintah kepada jajarannya agar selalu mewaspadai datangnya longsor. “Pak Bupati, dalam sejumlah kesempatan selalu mengingatkan tentang perlunya kewaspadaan, agar sekecil apapun gejala longsor bisa diantisipasi. Kewaspadaan tersebut diperlukan karena kawasan Ciamis, seperti kawasan lainnya terus-terusan diguyur hujan,” kata dia.
Sementara itu, Budi, Koordinator Reflika Sukamaju mengatakan bahwa bantuan yang diberikan pihaknya diharapkan bisa membantu warga yang terkena musibh longsor dari Gunungsawal tersebut. Jika tak ada halangan, dalam waktu yang tidak lama lagi, akan kembali datang bantuan untuk warga Ciamis yang terkena musibah.
“Kami, setelah mendengar adanya bencana yang menimpa saudara kami di Cihaurbeuti segera mengumpulkan dana dari warga Ciahaurbeuti yang tinggal di Jabodetabek. Akhirnya, dalam waktu dua hari, dana terkumpul dan dibelikan mie dan beras yang kami bawa ini,” kata Budi. (A-112/A-120)
0 komentar:
Posting Komentar