Bandung - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) berpendapat, kerukunan antarumat beragama di Indonesia adalah yang terbaik dunia. Namun, dia menyadari masih banyak konflik berlatar belakang agama.
“Konflik itu biasa. Wajar selama tidak dikipas-kipas. Kenapa? Selama Tuhan menciptakan manusia berikut dengan amarahnya, maka potensi konflik tetap ada,” kata SDA.
Hal itu disampaikan SDA dalam acara Silaturahmi Tokoh Agama Jawa Barat (Jabar) bertajuk “Kerukunan Umat Beragama Sebagai Pilar Kekuatan Bangsa”, di Bandung, Jabar, Jumat (15/11) malam.
“Tetapi harus diingat. Tuhan memberi kita amarah, tapi Tuhan juga menuntun amarah kita. Dalam Islam, orang yang sabar dicintai Tuhan. Demikian undang-undang mengatur amarah. Misalnya, orang menampar, maka hukumannya sekian,” ujar SDA.
Dia meminta seluruh tokoh-tokoh agama di Indonesia agar mewaspadai “kipas-kipas” (provokator) yang ingin merusak kerukunan di Indonesia. “Waspada pada kipas-kipas dan kompor-kompor. Urusannya sedikit, dikompori jadi besar. Tidak ada urusan dibikin isu lalu membesar,” tegasnya.
Dia menambahkan, keberagaman haruslah menjadi kekuatan. “Kenapa kita harus rukun? Karena kita beragam suku, adat istiadat, agama dan egoisme masing-masing juga muncul. Keberagaman jangan jadi kelemahan,” imbuh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Menurutnya, tidak sedikit pihak yang ingin masuk dan menciptakan instabilitas dan disharmoni sosial melalui perebedaan agama. “Ini harus kita wapadai,” tutur SDA.
0 komentar:
Posting Komentar